Kendari - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengatakan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China telah diizinkan masuk wilayahnya. Polda Sultra menyiapkan pengamanan untuk kedatangan 500 TKA China tersebut.
"Kita yang pasti mempersiapkan karena sebagai kepolisian tentunya mengamankan," kata Kapolda Sultra, Irjen Merdisyam, Rabu (17/6/2020).
Merdisyam mengatakan Pemprov Sultra memiliki pertimbangan tersendiri sehingga memberikan izin bagi 500 TKA China yang akan datang, meskipun sempat menolak. Dia menegaskan polisi akan memberikan pengamanan.
"Apapun bentuk kegiatannya kan pasti ada konsep pengamanan," ujarnya.
Merdisyam mengutarakan akan tetap sejalan dengan unsur lainnya serta pemerintah. Namun saat ditanya terkait jumlah personel yang akan dilibatkan, ia belum bisa memastikan jumlahnya.
"Soal personil, nanti dilihat ya," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China telah diizinkan masuk wilayahnya. Para TKA asal China itu, kata Gubernur, bakal bekerja membangun smelter di PT VDNI Morosi, Kabupaten Konawe, proyek yang dapat menyerap ribuan pekerja lokal di daerah tersebut.
"Karena mereka menggunakan produk dari China, bahasanya China. Semua kita kan ndak bisa dan satu tenaga kerja asing itu di-backup lima sampai tujuh orang kita (pekerja lokal)," kata Ali Mazi di Kendari, seperti dilansir Antara, Selasa (16/6).
Selain dapat menyerap ribuan pekerja lokal, Ali Mazi juga menyampaikan kedatangan ratusan TKA tersebut juga dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
"Namanya juga investor, kita harus menjaga harmonisasi agar tenaga kerja (lokal) bisa bekerja, pengangguran, kemiskinan bisa berkurang dan ini suatu kesyukuran bagi kita, karena itu adalah perusahaan internasional. Mereka datang berinvestasi dan investasinya nggak tanggung-tanggung Rp 42 triliun. Kita punya APBD aja cuma Rp 4,2 triliun. Nah kita harus jaga kalau seperti itu," tutur Ali Mazi. news.detik.com