Demonstrasi kembali pecah di Papua Barat. Pihak berwenang terlibat bentrok dengan kelompok demonstran, yang berujung enam pengunjuk rasa dan satu anggota militer tewas.
Dilansir dari VIVAnews, Kamis 29 Agustus 2019, banyak media luar negeri memberitakan peristiwa yang mencekam itu. Salah satunya, Al Jazeera, yang mendapat laporan bahwa ada enam warga sipil Papua tewas.
“Beberapa orang terluka oleh tembakan. Pengunjuk rasa melarikan diri ke hutan, karena dikejar oleh polisi dan tentara,” ujar sumber tersebut.
Jumlah korban tewas sebanyak enam orang dari pihak sipil dan satu dari militer, juga diberitakan oleh media asal Inggris, Guardian. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi mengenai berapa jumlah korban.
Sejarah Peristiwa Berdarah, Warga Wamena Perlu Waktu Pulihkan Trauma
“Polisi menembakkan peluru tajam ke kerumunan demonstran, yang berkumpul di luar kantor kabupaten. Enam orang tewas, dan dua lainnya luka parah," tulis media tersebut.
Media yang berkantor di London itu menyatakan, telah berhasil mendapat pernyataan mengenai penyebab dari bentrokan, dari juru bicara Kepolisian Nasional Dedi Prasetyo.
Menurut Dedi, kerusuhan dipicu oleh munculnya ribuan demonstran yang berusaha masuk ke dalam Kantor Bupati Deiyai.
Sementara itu, media asal Australia menyebut, informasi mengenai jumlah korban dan kondisi terkini sulit untuk didapatkan. Sebab, penggunaan internet dibatasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, demi memperkecil kemungkinan menyebarnya berita bohong atau hoax. viva.co.id
Dilansir dari VIVAnews, Kamis 29 Agustus 2019, banyak media luar negeri memberitakan peristiwa yang mencekam itu. Salah satunya, Al Jazeera, yang mendapat laporan bahwa ada enam warga sipil Papua tewas.
“Beberapa orang terluka oleh tembakan. Pengunjuk rasa melarikan diri ke hutan, karena dikejar oleh polisi dan tentara,” ujar sumber tersebut.
Jumlah korban tewas sebanyak enam orang dari pihak sipil dan satu dari militer, juga diberitakan oleh media asal Inggris, Guardian. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi mengenai berapa jumlah korban.
Sejarah Peristiwa Berdarah, Warga Wamena Perlu Waktu Pulihkan Trauma
“Polisi menembakkan peluru tajam ke kerumunan demonstran, yang berkumpul di luar kantor kabupaten. Enam orang tewas, dan dua lainnya luka parah," tulis media tersebut.
Media yang berkantor di London itu menyatakan, telah berhasil mendapat pernyataan mengenai penyebab dari bentrokan, dari juru bicara Kepolisian Nasional Dedi Prasetyo.
Menurut Dedi, kerusuhan dipicu oleh munculnya ribuan demonstran yang berusaha masuk ke dalam Kantor Bupati Deiyai.
Sementara itu, media asal Australia menyebut, informasi mengenai jumlah korban dan kondisi terkini sulit untuk didapatkan. Sebab, penggunaan internet dibatasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, demi memperkecil kemungkinan menyebarnya berita bohong atau hoax. viva.co.id