New York - Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu absen dari Sidang Majelis Umum PBB selama menjabat sebagai presiden di periode 2014-2019. Wakil Presiden, Jusuf Kalla, berharap Jokowi bisa hadir saat menjabat di periode kedua.
"Saya harap Pak Jokowi juga nanti hadir," kata JK di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9/3019).
Setiap Jokowi tak hadir Sidang Umum PBB, JK selalu mewakilinya. Tapi di periode kedua nanti, Jokowi tak lagi didampingi oleh JK sebagai wakilnya melainkan oleh Ma'ruf Amin.
Berdasarkan pengalaman JK, perlakuan yang didapat wakil presiden dan presiden saat Sidang Umum PBB tentu berbeda. Presiden mendapatkan kesempatan pidato lebih awal meski bukan berasal dari negara besar.
Seperti diketahui, General Debate Sidang Majelis Umum ke-74 dimulai sejak Selasa (24/9). JK baru mendapatkan kesempatan pidato pada hari ini.
"Karena bagaimanapun, presiden dan wakil presiden berbeda tingkatannya. Walaupun kita wakil presiden dari negara yang sangat besar, itu ada presiden yang negaranya hanya 50 ribu, dia duluan juga berbicara," papar JK.
"Bukan ukurannya negara Anda besar atau tidak, Anda pangkatnya apa," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut tugas Jokowi sebagai kepala negara cukup menyita. Oleh sebab itu, Jokowi menugaskan JK untuk hadir.
"Tugas-tugas presiden cukup menyita (sehingga) menugaskan wapres sebagai representasi," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). news.detik.com
"Saya harap Pak Jokowi juga nanti hadir," kata JK di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9/3019).
Setiap Jokowi tak hadir Sidang Umum PBB, JK selalu mewakilinya. Tapi di periode kedua nanti, Jokowi tak lagi didampingi oleh JK sebagai wakilnya melainkan oleh Ma'ruf Amin.
Berdasarkan pengalaman JK, perlakuan yang didapat wakil presiden dan presiden saat Sidang Umum PBB tentu berbeda. Presiden mendapatkan kesempatan pidato lebih awal meski bukan berasal dari negara besar.
Seperti diketahui, General Debate Sidang Majelis Umum ke-74 dimulai sejak Selasa (24/9). JK baru mendapatkan kesempatan pidato pada hari ini.
"Karena bagaimanapun, presiden dan wakil presiden berbeda tingkatannya. Walaupun kita wakil presiden dari negara yang sangat besar, itu ada presiden yang negaranya hanya 50 ribu, dia duluan juga berbicara," papar JK.
"Bukan ukurannya negara Anda besar atau tidak, Anda pangkatnya apa," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut tugas Jokowi sebagai kepala negara cukup menyita. Oleh sebab itu, Jokowi menugaskan JK untuk hadir.
"Tugas-tugas presiden cukup menyita (sehingga) menugaskan wapres sebagai representasi," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). news.detik.com