Jurnalmuslim.com - Gembar-gembor pemindahan Ibukota yang digaungkan pemerintah kepada publik ternyata baru sebatas ide tanpa persiapan yang matang.
Sebab megaproyek yang telah menggemparkan publik Tanah Air ini ternyata pembiayaannya belum dihitung secara matang. Hal ini terlihat ketika Menteri Keuangan Sri Mulyani tak bisa memaparkan rincian anggaran pindah Ibukota kepada jajaran DPR Selasa lalu.
Fakta ini juga ternyata menjadi topik perbincangan di kalangan praktisi. Dari informasi, anggaran pindah Ibukota ternyata belum dibahas Kemenkeu meski sebelumnya disebut akan menelan biaya ratusan triliun.
"Saya juga sudah dengar dari rekan saya di Dirjen Anggaran kalau anggaran untuk pemindahan Ibukota belum dibahas di Kemenkeu," kata peneliti Institute For Development of Economics and Finance, Ariyo DP Irhamna kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/8).
Dalam rapat bersama DPR, Sri Mulyani mengaku baru akan mempelajari masterplan pemindahan Ibukota ke Kalimantan Timur yang dibangun Menteri PU dan Bappenas baik dari sisi kebutuhan pembangunan, yakni status asetnya, tanah, dan layout kebutuhan capital spending.
Melihat fenomena ini, Ariyo pun berpandangan rencana besar Presiden Joko Widodo ini tak akan berjalan mulus, bahkan cenderung gagal.
"Artinya, ide pemindahan Ibukota ini tidak dipersiapkan dengan serius dan matang oleh pemerintah. Sehingga, kemungkinan besar pemindahan Ibukota ini tidak akan terjadi," tandasnya. Rmol
Sebab megaproyek yang telah menggemparkan publik Tanah Air ini ternyata pembiayaannya belum dihitung secara matang. Hal ini terlihat ketika Menteri Keuangan Sri Mulyani tak bisa memaparkan rincian anggaran pindah Ibukota kepada jajaran DPR Selasa lalu.
Fakta ini juga ternyata menjadi topik perbincangan di kalangan praktisi. Dari informasi, anggaran pindah Ibukota ternyata belum dibahas Kemenkeu meski sebelumnya disebut akan menelan biaya ratusan triliun.
"Saya juga sudah dengar dari rekan saya di Dirjen Anggaran kalau anggaran untuk pemindahan Ibukota belum dibahas di Kemenkeu," kata peneliti Institute For Development of Economics and Finance, Ariyo DP Irhamna kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/8).
Dalam rapat bersama DPR, Sri Mulyani mengaku baru akan mempelajari masterplan pemindahan Ibukota ke Kalimantan Timur yang dibangun Menteri PU dan Bappenas baik dari sisi kebutuhan pembangunan, yakni status asetnya, tanah, dan layout kebutuhan capital spending.
Melihat fenomena ini, Ariyo pun berpandangan rencana besar Presiden Joko Widodo ini tak akan berjalan mulus, bahkan cenderung gagal.
"Artinya, ide pemindahan Ibukota ini tidak dipersiapkan dengan serius dan matang oleh pemerintah. Sehingga, kemungkinan besar pemindahan Ibukota ini tidak akan terjadi," tandasnya. Rmol